Prian & MeGi
Pada suatu hari ada seorang laki-laki muda yang berumur kira kira berumur 20 tahun, namanya adalah Prian dia tinggal di perkampungan yang jauh dari kota, karena kesungguhannya untuk belajar walaupun kemampuan terbatas dia bisa masuk dan melanjutkan pendidikannya keperguruan tinggi. Prian ini merupakan anak laki laki polos, dibilang ganteng tidak, dibilang pintar juga tidak, tapi Prian itu adalah anak yang baik, jujur,dan manis senyumnya dan suka apa adanya saja. Nah setelah mulai menjalani 2 tahun kuliah, dia melihat seorang gadis yang membuatnya jatuh hati padanya, namanya adalah MeGi, MeGi adalah seorang gadis cantik yang berasal dari kota. Ketika Prian pulang kampus, Prian selalu memperhatikan dia terus tanpa berkedip. bayang bayangnya selalu membuat Prian senyum sendiri dan selalu memikirkannya selalu. hari terus berlalu dan berlalu, seiring berjalannya waktu, Prian mulai memberanikan dirinya untuk menyapanya "dengan wajahnya Prian merah merah dan malu malu untuk menyapa MeGi".
Percakapan merekapun berlangsung dengan 4 mata :
Prian : Hi Ka Mel....?
Megi : Iyah apa dek ?
Prian : Suka kaka bunga ?
MeGi : Suka dek ? memang knapa dek?
Prian : Tau gak ka arti dari pada bunga itu ? (sambil mengambil bunga mawar dan mengartikannya sama MeGi) bunga ini adalah lambang keindahan dan keharuman.
MeGi : (ketawa heheheheh dan menjawab dengan cuek) ooohh
Prian : Ketika bunga ditanam ditempat yang subur, dia akan menghasilkan tunas yang baik dan akan bertambah besar dan akan selalu besar ? sama dengan cinta ketika kita menabur bibit cinta dalam hati lama lama akan jadi besar dan berkembang dan akan menjadi besar. mau gak ka, kaka jadi pacar aku ?( dengan senyum senyum & malu2) .
MeGi : Harus sekarang kujawab dek ?
Prian : Iyah ka aku pengen dengarin itu sekarang dari kaka... (hehehehe)
Megi : Janganlah dek tanggal 28 lah aku kasih tahu samamu yah dek?
Prian : Iyah aku tunggu yah ka jawabanmu yah ka ? (dengan hati yang penuh bahagia dan rasa penasaran menunggu jawaban yang akan diberikan)
setelah mereka selesai berbincang bincang Merekapun senyum senyum dan sambil mengambil spidol dan main coretan muka. namum Prian terus menunggu jawaban itu samapai dikatakan MeGi pada waktu yang dia berikan. Namun sayang semuanya gagal pada waktu itu karena dia pulang ke Kota, Prian hanya bisa merenung dan bersedih dan terus menunggu penuh dengan kesabaran. Pada tanggal 24 itulah MeGi mengatakan bahwa ia mau menjadi pacar Prian. betapa senangnya hati Prian saat itu dan melompat lompat dan tak tahu rasa lelah.
sobat semua mohon maaf.... kalo kurang sempurna bahasanya dan cerita ini aku buat singkat saja supaya sobat penasaran bagaimana kelanjutan ceritanya.
To be continued